PELAJARAN 1
WAWANCARA
Tujuan Pembelajaran
v Mampu menyimpulkan pikiran, pendapat dan gagasan seorang tokoh / nara
sumber yang disampaikan dalam wawancara.
A. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah Proses tanya jawab antara
Pewawancara ( orang yang membutuhkan informasi ) dengan Nara sumber ( orang
yang memberikan informasi).
B. Langkah – langkah dalam Wawancara
Sebelum melakukan wawancara, ada beberapa hal
yang perlu dilakukan oleh Pewawancara. Langkah-langkah tersebut antara lain :
a. Menetukan topik wawancara.
b. Menentukan pokok-pokok yang akan
ditanyakan untuk berwawancara.
c. Menyusun daftar pertanyaan untuk
berwawancara.
d. Menghubungi nara sumber.
e. Menyiapkan alat-alat dalam
berwawancara seperti; alat tulis atau alat perekam.
f. Melakukan wawancara dengan nara
sumber dengan cara yang sopan dan menggunakan ba hasa yang baik dan jelas.
g. Menulis hasil wawancara.
h. Mendiskusikan hasil wawancara.
i. Menulis laporan hasil
wawancara.
C. Contoh sebuah Wawancara
Ardi
: “ Assalamualaikum .”
Pak Somad
: “ Waalaikum
Salam,Nak.”
Ardi
: “ Pak,maaf,saya mengganggu waktu Bapak sebentar untuk berwawancara ,boleh,
Pak ?”
Pak
Somad :
“Boleh, Nak,Silahkan saja!”
Ardi
: “Sudah berapa lama Bapak menjadi penjual tahu ?”
Pak
Somad : “ Sudah
cukup lama Nak, kurang lebih delapan tahun .”
Ardi
: “ Apakah Bapak membuat sendiri atau mengambil dari orang lain tahu yang akan
dijual ?”
Pak
Somad : “
Saya membuat sendiri, Nak.”
Ardi
: “ Ke mana Bapak memasarkan tahu-tahu, Bapak ? “
Pak
Somad : “ Ke
pasar Mandalika .”
Ardi
: “ Kapan Bapak berangkat ke pasar menjual tahu ?”
Pak
somad :
“ Jam 06.00 pagi, Nak.”
Ardi
: “ Jam berapa Bapak pulang dari pasar ?”
Pak Somad : “Tidak pasti.
Kadang-kadang jam 10.00 atau jam 12.00 siang,tergantung cepat habisnya tahu
saya.”
Ardi
: “ Berapa penghasilan Bapak sebulan dari berjualan tahu ?”
Pak
Somad : “ Rata-rata
Rp. 450.000 sebulan.”
Ardi
: ” Bapak cukup dengan penghasilan sebanyak itu ?”
Pak
Somad : ”
Alhamdulillah cukup, Nak .”
Ardi
: “ Baiklah Pak Somad. Terima kasih atas waktu yang telah disediakan
untuk saya berwawancara dengan Bapak.”
Pak Somad
: “ Sama-sama, Nak
Ardi .”
Ardi
: “ Mari Pak. Assalamualaikum .”
Pak Somad
: “ Waalaikum
Salam .”
D. Laporan Hasil Wawancara
Dari wawancara yang telah dilakukan di atas, dapat disusun laporan hasil
wawancara dalam bentuk narasi atau cerita seperti :
Saya telah melakukan wawancara dengan Pak Somad pada hari Kamis, 20 Januari
2011 jam 10.30 sampai jam 11.00 Wita, di rumah Pak Somad. Hasil wawancara itu
sebagai berikut :
Pak Somad sudah delapan tahun sebagai penjual tahu. Beliau berjualan tahu di
pasar Mandalika. Tahu yang beliau jual adalah tahu buatannya sendiri. Pak somad
berangkat
menjual tahu pada jam 06.00 pagi dan
pulang jam 10.00 atau 12.00 siang. Penghasilan Pak Somad sebulan rata-rata Rp.
450.000. Penghasilannya itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Latihan 1.
Susunlah
daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang! Pilihlah pekerjaan
berikut ini ; guru, pedagang, petani, buruh, tukang kayu, pegawai
negeri,pengojek !
Latihan
2.
Perhatikan hasil wawancara di bawah ini
:
Wahyu
: “ Kamu senang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka?”
Ratna
: “ Iya.saya sangat senang.”
Wahyu
: “ Apa yang membuat Ratna sangat senang dengan kegiatan pramuka ?”
Ratna : “
Kegiatan pramuka dapat menambah pengalaman dan wawasan saya, terutama melatih mental
saya.”
Wahyu
: “ Berapa kali dalam satu minggu kamu latihan pramuka ?”
Ratna
: “ Satu kali seminggu.Namun kadang – kadang dua kali juga.”
Wahyu
: “ Siapa yang melatih kegiatan pramuka ini ?”
Ratna
: “ Kak Agus Maudani dan Kak Sri Pangestu .”
Wahyu
: “ Apa ada kesulitan yang kamu alami selama mengikuti kegiatan pramuka ini ?”
Ratna
: “ Ada.Terutama saat perkemahan. Kami kadang-kadang kekurangan alat-alat P3K
maupun obat-obatan.”
Wahyu
: “ Kalau begitu bagaimana caramu mengatrasinya?”
Ratna
: “ Kami terpaksa menggunakan peralatan seadanya dan menggunakan obat-obatan
dari alam yang telah kami pelajari saat latihan.”
Wahyu
: “ Baiklah Ratna.terima Kasih atas informasinya.”
Ratna
: “ Sama-sama Wahyu.”
Petunjuk
! Susunlah
hasil wawancara di atas dalam bentuk narasi !
PELAJARAN 2
TABEL / GRAFIK
Tujuan Pembelajaran
Ø Siswa mampu menemukan informasi secara tepat dari tabel / grafik.
A. Pengertian Tabel / Grafik
Tabel
adalah daftar berisi sejumlah data informasi berupa kata-kata dan
bilangan yang tersusun secara sistematis ( berurutan ).
Grafik adalah lukisan
sesuatu dengan gambar atau garis-garis.
B. Contoh Tabel
Di bawah ini dikemukakan contoh sebuah tabel tentang Jumlah Penduduk di negara
berkembang dan di negara maju pada tiga tahun berbeda.
Tahun
|
Usia Penduduk
|
Negara Berkembang ( % )
|
Negara Maju ( % )
|
2000
|
0 - 14
th
|
45 %
|
25 %
|
2001
|
15 - 64 th
|
55 %
|
60 %
|
2002
|
65 - ke atas
|
5 %
|
15 %
|
JUMLAH PENDUDUK
Data-data di atas dapat
dibahasakan seperti berikut ini :
1. Tahun 2000 jumlah penduduk negara
berkembang yang berusia 0 – 14 tahun 45 % , sedangkan di negara maju 25 %.
2. Jumlah penduduk di negara berkembang
yang berusia 0 – 14 tahun 45 % pada tahun 2000 dan 25 % di negara maju.
3. Jumlah penduduk usia 0 – 14 tahun
pada tahun 2000 di Negara berkembang 45 % dan di Negara maju 25 %.
Latihan 1
Susunlah informasi jumlah penduduk tahun 2001 atau 2002 dengan bahasa yang
berbeda dari data pada table di atas !
C. Contoh Grafik
Di bawah ini contoh data yang
termuat dalam sebuah grafik batang
160
150
145
140
130
125
1990
1991
1992 1993
1994 1995
Latihan 2
Bahasakan data-data pada grafik batang di atas sesuai dengan informasi yang
terdapat di dalam grafik batang tersebut !
Latihan 3
Buatlah tabel dari data-data berikut ini :
1. Jumlah siswa-siswi SMPN 3 Labuapi
pada tahun 2001 sebanyak 180 orang yang terdiri atas 100 orang siswa dan 80
orang siswi.
2. Sementara pada tahun 2002 jumlah
siswa-siswi SMPN 3 Labuapi 156 orang dengan jumlah siswa 86 orang siswa
dan 70 orang siswi.
3. Pada tahun 2003 jumlah siswa SMPN 3
Labuapi sebanyak 78 orang sedangkan siswinya sebanyak 92 orang sehingga
berjumlah 170 orang.
PELAJARAN 3
KATA
ULANG ( KATA REDUPLIKASI )
Tujuan Pembelajaran :
· Siswa mampu menjelaskan pengertian kata ulang
· Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis kata ulang
· Siswa mampu menyebutkan makna kata ulang
A.Pengertian Kata Ulang
Kata Ulang
adalah kata yang telah mengalami proses pengulangan ( reduplikasi ).
B.Jenis-Jenis Kata
Ulang
Secara umum
kata ulang terdiri atas empat jenis yaitu :
1. Kata Ulang Utuh atau
Murni ( Dwilingga )
Kata ulang utuh atau murni ( Dwilingga ) adalah kata ulang yang bagian
perulangannya tidak mengalami perubahan atau utuh.
contoh :
a.Anak-anak sedang bermain di lapangan.
b.Buku-buku itu tertata rapi di atas meja.
2. Kata Ulang Sebagian (
Dwipurwa )
Kata ulang sebagian ( Dwipurwa ) adalah kata ulang yang bagian
perulangannya diulang sebagian dari kata yang diulang.
contoh :
a.Adik
sedang bermain – main di halaman.
b.Orang
tua itu sedang mengorek – ngorek tong sampah.
Menurut Tata Bahasa tradisional, contoh kata ulang sebagian seperti; lelaki,
leluhur, pepatah , tetangga, pepohonan ,dll.
3. Kata Ulang Berubah Bunyi
( Dwilingga Salin Suara )
Kata ulang berubah bunyi ( Dwilingga Salin Suara ) adalah Kata ulang
yang bagian perulangannya mengalami perubahan baik vokal maupun konsonan.
contoh :
a.Ibu
membeli lauk-pauk di pasar.
b.Paman
bolak-balik ke Jakarta mengurus perusahaannya.
4. Kata Ulang Berimbuhan
Kata ulang berimbuhan adalah kata ulang yang bagian perulangannya
mendapatkan imbuhan.
contoh :
a.Kedua
petinju itu pukul-memukul di atas ring.
b.Adik
sedang tidur-tiduran di kamarnya.
C. Makna Kata Ulang
Kata ulang memilki makna-makna sebagai berikut :
1. Menyatakan banyak
contoh :
a.Orang-orang berkumpul di halaman kantor desa.
b.Ratna
menata buku-bukunya di atas meja dengan rapi.
2. Menyatakan berbagai atau
bermacam-macam
contoh :
a.Ibu
membeli sayur-mayur di pasar.
b.Paman
membawa bibit tumbuh-tumbuhan dari Jakarta.
3. Manyatakan seperti atau
menyerupai
contoh :
a.Adik
bermain mobil-mobilan yang terbuat dari plastik.
b.Orang-orangan itu dapat mengusir burung di sawah.
4. Menyatakan agak
contoh :
a.Pipi
gadis itu kemerah-merahan terkena sinar matahari.
b.Bibir
anak itu kebiru-biruan karena kedinginan.
5. Menyatakan
pertentangan/berlawanan/berbalasan atau saling ( resiprok ).
contoh :
a.Kedua
petinju itu pukul-memukul di atas ring.
b.Mereka
sedang tukar-menukar kado.
6. Menyatakan terus-menerus atau
berulang-ulang
contoh :
a.Para
siswa memukul-mukul meja saat jam istirahat.
b.Saat
mengetahui dirinya lulus,para siswa mencoret – coret baju seragamnya.
7. Menyatakan perbuatan
santai
contoh :
a.Ayah
sedang duduk-duduk di teras rumah.
b.Adik
tidur-tiduran di kamarnya.
8. Menyatakan himpunan atau
kolektif
contoh :
a.Satu
kelompok terdiri atas empat-empat.
b.Tiga-tiga anak yang boleh masuk ke ruangan itu.
9. Menyatakan sangat atau
sungguh – sungguh
contoh :
a.Peserta
olimpiade matematika itu pintar-pintar.
b.Ratna
bekerja dengan hati-hati.
Latihan
contoh
: a.Ratna membeli sayur – mayur di pasar.
b.Kata ulang berubah bunyi ( dwilingga salin suara )
c.Menyatakan berbagai atau bermacam-macam
Petunjuk
!
Selesaikan latihan di bawah ini seperti contoh di atas :
1. a.Adik
bermain kuda-kudaan dengan temannya.
b.
c.
2 .a.Orang-orang berlari menyelamatkan diri saat gempa terjadi.
b.
c.
3. a.Pengemis itu mengorek-ngorek tong mencari nasi.
b.
c.
4. a.Ayah bolak-balik di teras rumah.
b.
c.
5. a.Taman itu penuh dengn pepohonan yang rindang.
b.
c.
PELAJARAN 4
TOKOH IDOLA
Tujuan Pembelajaran :
v Siswa mampu menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas
,keunggulan dan alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai.
A. Pengertian Tokoh Idola
Dalam kehidupan manusia,tentunya akan ada tokoh yang menjadi idola.Tokoh
idola yaitu tokoh yang disenangi,banggakan atau dikagumi.
Biasanya tokoh idola ini
memilki kelebihan-kelebihan sehingga menjadi teladan yang ingin kita contoh
atau tiru. Kelebihan-kelebihan tokoh tersebut dapat berupa perilakunya , fisik
atau jasmaninya, ajaran-ajarannya maupun kehidupan pribadinya.Tokoh –tokoh
tersebut dapat berasal dari ; tokoh film atau sinetron, tokoh agama, negarawan
, sastrawan , pendidik atau guru dll.
B. Kriteria
Penulisan Tokoh Idola
Menceritakan tokoh idola itu membutuhkan pengetahuan tentang diri tokoh idola
tersebut.Pengetahuan tentang tokoh idola itu bisa didapatkan dari membaca
koran ,majalah,atau biografi tokoh idola.Selain itu dapat juga dilakukan
dengan berwawancara langsung dengan tokoh idola.Hal-hal yang perlu
diungkapkan saat menceritakan tokoh idola antara lain :
1. Identitas
tokoh yang meliputi ;
a. nama lengkap tokoh dan pangggilan
b. tempat dan tanggal lahir tokoh
c. alamat tokoh
c. nama orang tua tokoh
d.anggota keluarga tokoh ( istri dan anak
).
2. Pengalaman
tokoh
Pengalaman
tokoh idola yang perlu untuk diungkapkan saat menceritakan tokoh idola antara
lain :
a. Pengalaman Pendidikan Tokoh .
Dalam hal ini penulis perlu menceritakan pengalaman-pengalaman sekolah yang
dialami oleh tokoh ,mulai dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah tertinggi
tokoh.Namun ,boleh juga dengan menceritakan pengalaman-penglaman pendidikan
yang menunjukkan kelebihan tokoh;seperti ;tokoh mendapat beasiswa atau
penghargaan yang lain saat menempuh pendidikan, lomba-lomba dan prestasi tokoh
idola.
b. Pekerjaan Tokoh
Pekerjaan tokoh yang perlu diceritakan penulis yaitu apa pekerjaan dari sang
tokoh serta hasil kerja tokoh yang menunjukkan kehebatan atau kelebihan dari
tokoh tersebut.Selain itu juga jabatan-jabatan yang pernah dipegang atau
dijabat oleh tokoh.dll.
c. Kelebihan-kelebihan lain yang
dimiliki tokoh
Tentunya setiap tokoh akan memiliki kelebihan –kelebihan yang bersifat pribadi
yang berbeda dengan orang lain.Jika memang penulis menemukan kelebihan tersebut
pada diri tokoh idola yang menunjukkan kelebihan yang membuat tokoh tersebut
pantas diidolakan ,sebaiknya ditulis sebagai pelengkap kelebihan yang dimilki
tokoh idola.
C. Contoh Menceritakan
Tokoh idola
SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA
Nama lengkapnya Sutan Takdir Alisjahbana.Tetapi ia lebih dikenal sebagai
STA,yang merupakan singkatan dari namanya.Ia adalah seorang
cendekiawan,budayawan,dan sastrawan terkenal.Karya satranya yang sangat
terkenal adalah ; Tak Putus Dirundung Malang, Dian yang Tak Kunjung Padam, Layar
Terkembang, Kalah dan Menang, Tebaran Mega, Perempuan di Persimpangan Jalan
.dll.
Pada tahun 1993,Ia mendirikan majalah Poejangga Baroe bersama beberapa
kawannya.Tahun 1930 sampai tahun 1942,Ia menjabat sebagai redaktur Balai Pustaka.Pada
saat itu,terjadi polemik antara Sutan Takdir Alisjahbana dengan sejumlah tokoh
seperti Ki Hajar Dewantara dan dr.Soetomo.Polemik ini,kemudian dikenal sebagai
polemik kebudayaan.
STA sangat dikenal di dunia internasional.Ia menjadi anggota beberapa
organisasi ilmiah tingkat internasional.Ia bahkan pernah mengajar di beberapa
perguruan tinggi di Asia dan Amerika.
Sutan Takdir Alisjahbana ,lahir di Natal Sumatra Utara tanggal 11 Februari 1908.Ayahnya
bernama Raden Alisjahbana bergelar Sutan Amin.Pekerjaan ayahnya seorang guru di
Bengkulu.
STA dikarunia sembilan orang anak.Analk-anaknya banyak yang mengikuti
keberhasilan bapaknya.Salah satu anaknya ,Prof.Dr.Ing.Iskandar
Alisjahbana,pernah menjabat sebagai rektor Institut Tekhnologi Bandung.
Atas peran sertanya dalam bidang kebudayaan ,pemerintah Republik Indonesia
menganugerahi Satya Lencana Kebudayaan kepada Sutan Takdir Alisjahbana.
Latihan 1
Tentukan bagian-bagian cerita pada tokoh idola di atas yang merupakan :
1. Identitas tokoh
2. Pengalaman pendidikan atau pekerjaan
tokoh
3. Kelebihan – kelebihan lain yang
dimilki tokoh.
Latihan 2
Ceritakanlah mengenai guru idolamu yang ada di sekolahmu! Untuk dapat
mengetahui keadaan dari guru idolamu, lakukan wawancara dengan sang guru
untuk mendapatkan data sang guru idola! Sebagai acuan wawancara buat pertanyaan
tentang identitas tokoh,pengalaman pendidikannya,pengalaman pekerjaannya dan
kelebihan-kelebihan tokoh !
PELAJARAN 5
CERITA
ANAK
Tujuan Pembelajaran
v Siswa mampu menyebutkan unsur-unsur dalam cerita anak
v Siswa mampu menganalisis cerita anak berdasarkan unsur-unsurnya.
A.Pengertian Cerita Anak
Cerita anak adalah cerita
yang dikembangkan dari kehidupan sekitar anak.Misalnya kehidupan
sekolah,persahabatan,permaianan,petualangan,dan keluarga.
Tema,tokoh , jalan cerita, serta gaya bahasa yang digunakan pun sederhana
sesuai dengan tingkat berpikir anak-anak. Dengan demikian diharapkan dapat
membantu anak dapat menanamkan sikap bijaksana dan meneladani perwatakan
yang baik dari cerita tersebut.
B. Tema,Watak Tokoh,Latar
dan Jalan cerita
Sebuah cerita akan memilki unsur-unsur seperti ; tema,tokoh, latar atau
setting, jalan cerita/alur dan beberapa unsur yang lain..Untuk itu mari
kita uraikan masing-masing unsur-unsur cerita tersebut :
1. Tema adalah
ide pokok yang mendasari cerita.Untuk mengetahui tema suatu cerita ,kita bisa
mengajukan pertanyaan seperti ; Tentang apa cerita tersebut ? tentunya
jawaban pertanyaan ini bukan isi seluruh dari cerita ,tetapi hanya pokok atau
inti ceritanya saja.Inti cerita inilah yang merupakan tema dari cerita
tersebut.
2.Watak tokoh
adalah karakter yang dimiliki oleh setiap tokoh dalam cerita.Watak tokoh dapat
kita ketahui dari ucapan-ucapan tokoh dalam cerita,tingkah laku / sikap serta
pendapat-pendapat atau hasil pikiran tokoh.watak tokoh itu seperti;
pemberani,jujur ,licik, pemalu, oftimistis, pesimistis, sentimental,
pemarah, bijaksana,dll.
3. Latar adalah
tempat ,waktu dan suasana dalam cerita.Ketiga unsure tersebut antara lain;
Tempat terjadinya cerita,waktu terjadinya cerita serta suasana atau
keadaan dalam cerita.
4. Jalan Cerita
/ Alur adalah rangkaian peristiwa yang menjalin suatu cerita.Alur atau jalan
cerita ini ada dua jenis yaitu ;
a. Alur maju
yaitu jalan cerita yang memilki penceritaan secara berurutan .
b. Alur mundur yaitu jalan cerita yang memiliki penceritaan
peristiwa yang telah lalu.
Bacalah cerita anak di bawah ini !
PERTOLONGAN YANG TEPAT
Sudah pukul tujuh pagi Samsu belum juga berangkat sekolah.Ia telah berpakaian
dan menyiapkan tasnya.Rupanya masih ada yang dipikirkannya.Ia duduk di serambi
muka,menunggu kawannnya ,Sapri.Sebentar kemudian muncullah Sapri di depan
rumahnya seperti biasanya.
“ Selamat pagi,Sam ! Ayo,sudah pukul tujuh lewat,” serunya.
“ Sapri,hari ini saya tidak akan masuk sekolah .”
“ Ah,Mengapa ? Sudah berpakaian rapi,ayolah,jangan sampai terlambat,” jawab
Sapri keheranan.
“ Pri,benar-benar saya tidak berani masuk sekolah.Sekarang tanggal dua
belas.Uang SPP tanggal sepuluh sudah harus dbayar.Saya kebingunan pagi ini.Ayah
sedang ke pasar menjual buah-buahan ,mungkin juga mencari uang untuk membayar
SPP itu.Ibu sudah dua hari sakit panas.Dua orang adik saya sudah pergi ke
sekolah.Mereka juga belum membayar uang SPP.”
Sapri tidak tahan lagi mendengar kata-kata sahabatnya.Sapri tampaknya akan
menangis.Air matanya mulai berlinang.
“ Baiklah sam,jika begitu saya pergi sendiri.Tidak usah masuk sekolah!Nanti
saya mintakan izin kepada guru kita.Bantu ibumu saja di rumah! Pulang sekolah
nanti singgah ke mari.Saya berangkat,ya.”
Samsu tidak menjawab.Suaranya tidak keluar.Ia hanya mengangguk,sambil memandang
Sapri yang tampak tergesa-gesa.
Sesampai di sekolah,Sapri berdebar-debar melihat pekarangan sudah sepi,tanda
pelajaran sudah dimulai.Tahulah bahwa ia sudah terlambat.Apa yang harus
dilakukan? Segera ia menuju ke kantor Pak Hidayat,kepala sekolahnya,dan
menerangkan kepadanya mengapa ia terlambat.Pak Hidayat lalu mengambil
secarik kertas,dibuatnya catatan di atasnya,kemudian diberikannya
kepada Sapri.Setelah Sapri memberi
hormat kepada Pak Hidayat,ia kemudian masuk ke kelasnya.
Pada waktu istirahat,kepala sekolah memanggil Sapri ke kantornya lagi.
“ Sapri,Bapak mau minta bantuanmu,sampaikan kepada ayah Samsu,besok pagi Samsu
boleh masuk sekolah .”
“ Baik,Pak .”
Sapri keluar dari kantor Pak Hidayat dengan perasaan lega.Masih teringat
olehnya peristiwa keterlambatannya tadi pagi.
Ketika Sapri pulang sekolah,ia singgah di rumah temannya untuk menyampaikan
pesan Pak Hidayat..
“ Sam,besok kamu boleh masuk sekolah,Pak Hidayat tidk marah,meskipun kamu belum
uang membayar SPP.Hanya pesannya,sebelum kamu masuk ke kelas,pergilah ke
kantornya dahulu.”
Bu Samsu, yang di kamarnya mendengar percakapan dua orang anak itu,seketika
tertarik,ia lalu bangkit dari tempat tidurnya,ingin menyambung pembicaraan.
“ Turutilah kata temanmu! Masuklah besok,katakan dengan terus terang bahwa kita
benar-benar belum ada uang.! Ayahmu sedang berusaha,mudah-mudahan saja
berhasil.
Samsu mengangguk dan berjanji kepada ibunya akan masuk sekolah keeokan
harinya.Sapri lalu minta diri.
Setelah sampai di rumah Sapri menyimpan tasnya,melepas sepatunya,lalu mencuci
tangan dan kakinya sebelum berganti pakaian.
“ Makanlah segera! Ayah,Ibu,dan Adik sudah makan lebih dahulu.Mengapa kamu
terlambat pulang ?” tanya ibunya.
Sapri tidak langsung makan.Di dekatinya ibunya lalu ia menceritakan kesusahan
Samsu.
“ Kasihan Samsu,Bu! Sudah dua hari tidak masuk sekolah.Mana ibunya lagi
sakait.Ayahnya menjual buah-buahan di pasar dengan mengharapkan keuntungan
untuk melunasi uang SPP anak-anaknya.”
Mendengar cerita anaknya itu,Bu Sapri sangat terharu.Ia pun bersyukur kepada
Tuhan
bahwa keluarganya tidak perlu menderita
seperti itu.
Keesokan harinya,sapri berangkat ke sekolah lebih pagi.Ia mau singgah ke rumah
Samsu dan berangkat bersama - sama dengannya ke sekolah.Ia pun mempercepat
langkahnya.Sesampainya di sana,dilihatnya ayah Samsu di rumah.Sapri merasa
gembira,tentunya temannya sudah mempunyai uang untuk membayar SPP.Samsu sendiri
kelihatannya sedang menunggu Sapri di serambi rumah.Air mukanya masih tampak
kurang gembira.
“ Selamat pagi,Sam! Ayo kita berangkat! Kita akan menghadap Pak Hidayat.”
Kedua anak itu kemudian meminta izin kepada ayah dan ibu Samsu.Sebelum keluar
pintu pekarangan,Samsu berhenti dan berbisik kepada Sapri.
“ Sapri,ayah sudah kembali dan buah-buahan dagangannya habis terjual.”
“ Nah,Syukur dong kalau begitu! Jadi,kamu sudah membawa uang untuk membayar
SP.”
“ Tunggu dulu! Rezeki tentu ada.Kami bergembira.Hanya,sayang tidak cukup untuk
membayar SPP itu.Ibuku kan sakit.Sebagian uang laba dipergunakan untuk memebeli
obat dan belanja untuk kemarin dan hari ini.Sisanya tinggal sepuluh ribu
rupiah,padahal uang SPP kitakan empat puluh ribu rupiah .”
Sambil berjalan Sapri menarik tangan temannya lalau berkata,” uang itu kamu
bawa sekarang?”
“ Ya,ayah takut uang itu terpakai.Nanti kalau ada keuntungan tinggal nambah
saja.”
“ Baik,Sam.Kita lekas-lekas menghadap kepala sekolah sebelum kita mulai
belajar.Sebaiknya kamu lunasi uang SPPmu hari ini.Kebetulan aku membawa uang
tiga puluh ribu untuk membeli buku.Tapi buku itu bisa kubeli belakangan.Pakai
saja dulu uang ini.bagaimana ?”
“ Ah,jangan Pri,bagaimana ayah dan ibumu nanti?’
“ tidak apa-apa Sam.Lagian ini bukan uang pemberian ayah atau ibuku.Tapi uang
pemberian pamanku.”
“ Baiklah kalau begitu,” Samsu memandang wajah temannya Kamu memang
temanku yang sangat baik hati ,Pri.” Air mata Samsu berlinang karena hatinya
sangat terharu.
“ Ah,sudahlah,ayo, cepat kita menemui kepala sekolah,”
Kedua anak itu menemui Pak Hidayat di kantornya.Samsu meminta maaf atas
keterlambatannya membayar uang SPP bulan ini.Pak hidayat hanya tersenyum
mendengar pengakuan Samsu.Beliau pun menyarankan agar lain kali berterus terang
jika menghadapi kesulitan.”
Samsu dan Sapri berjalan menuju ke kelas dengan langkah gontai.Beban berat yang
menghimpit temannya sudah musnah.Sementara Samsu merasa pertolongan yang
diberikan Sapri merupakan pertolongan yang sangat tepat waktunya.
Sepulang dari sekolah,kedua anak itu menceritakan pengalamannya kepada orang
tuanya masing-masing.Orang tua Samsu memuji kebaikan hati Sapri.Sementara itu
Orang tua Sapri merasa bangga bahwa anak mereka bisa menolong temannya dengan
tulus.
Sumber : Terampil Berbahasa Indonesia
Latihan 1
Petunjuk !
Bacalah cerita di atas dengan seksama,kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini
:
1 Tentukan tema cerita di
atas,dengan menjawab pertanyaan “ Bercerita tentang apakah cerita di atas
?”
2. a. Siapa saja tokoh atau pelaku
dalam cerita “ Pertolongan yang Tepat ‘ di atas ?
b. Sebutkan
watak masing-masing tokoh dalam cerita tersebut !
3. Tentukan latar tempat dan waktu pada
cerita di atas ! Tulislah bagian cerita yang menunjukkan latar tersebut !
4. Alur bercerita apakah yang
digunakan dalam cerita “ Pertolongan yang Tepat “ di atas !
PELAJARAN 6
MEMBACA
WACANA
Tujuan Pembelajaran :
v Siswa mampu menentukan kata –kata sulit dalam wacana.
v Siswa mampu menyebutkan isi wacana dengan kalimat yang baik dan benar.
Bacalalah wacana berikut !
Tambahan
Dana dari Gulma
Sudah sejak lama eceng gondok dianggap sebagai gulma yang tidak memilki
manfaat..Gulma adalah tanaman air yang mengganggu.Akan tetapi,eceng gondok kini
sudah kondang sebagai salah satu tanaman dengan banyak manfaat mulai dari bahan
kerajinan,sabun kecantikan,hingga sebagai bahan kosmetik.Manfaat ini pula yang
dirasakan belasan pemanen eceng gondok di dekat waduk Kali Surabaya,Kebraon
ini.
Menurut Tomo,salah seorang pemanen gulma,dulu eceng gondok dibiarkan
saja.Kini,mereka rela terjun ke sungai untuk memanen eceng gondok.batang-batang
tanaman sepanjang lebih kurang 1,5 meter ini lalu dikumpulkan,kemudian
dijual.Menurut Tomo,tanaman yang dipanen akan dikirim ke Gresik untuk diekspor.
Satu kilo eceng gondok yang masih basah laku dijual dengan harga
Rp.100.00,sedangkan yang kering dapat dijual seharga Rp.2.800.00 per kilo.Hal
ini karena proses pengeringan eceng gondok itu memang tak mudah.Eceng gondok
yang sudah dijemur beberapa hari,kemudian batangnya dipipihkan.
Nilai jual yang cukup lumayan ini membuat beberapa warga di kawasan itu
membudidayakan tanamaman gulma itu.” Kami bisa mencukupi kebutuhan hidup
sehari-hari,ya dari eceng gondok ini.” Kata Tarmin.
Para warga membuat petak-petak di beberapa kawasan sungai.Masing-masing orang
sudah membuat batas untuk tanaman masing-masing.Eceng gondok yang tumbuh di
petak itu hanya boleh di panen oleh pemiliknya.
Sumber : Buku Cermat Berbahasa 1
Latihan 1
Carilah kata-kata sulit pada bacaan di atas :
a………………………artinya
………
e. …………………..artinya …………..
b. …………………….artinya
………
f. ………………….. artinya ………….
c. …………………… artinya
………
g.
………………….. artinya ………….
d. ……………………artinya
……….
h. ………………….. artinya …………
Latihan 2
Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan cerita di atas :
1. Apa yang dimaksud dengan gulma
?
2. Tanaman apa yang disebut gulma
?
3. Apa saja manfaat tanaman gulma
itu ?
4. Siapa nama pemanen gulma di
waduk Kali Surabaya ?
5. Ke mana gulma itu di jual ?
6. Di mana gulma itu
dibudidayakan ?
7. Berapa panjang gulma itu bila
di panen ?
8. Berapa harga gulma yang masih
basah dan kering per kilo ?
9. Mengapa warga mulai
membudidayakan gulma ?
10. Bagaimana cara para warga
membudidayakan tanaman gulma itu ?
PELAJARAN 7
KALIMAT
LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG
Tujuan Pembelajaran :
· Siswa mampu menjelaskan pengertian kalimat langsung dan tak langsung
· Siswa dapat menyebutkan contoh kalimat dan langsung dan tak langsung
· Siswa dapat mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tak langsung
* Pengertian Kalimat
Langsung dan Tak Langsung
Kalimat
langsung adalah Kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain.
Ciri – ciri kalimat
langsung antara lain :
1. Kalimat
diucapkan langsung oleh pembicara.
2. Memilki tanda
kutip ( “ …..” ) pada kalimat kutipannya .
3. Kalimat kutipan
pada kalimat langsung dapat berupa kalimat berita ,tanya atau perintah.
Contoh kalimat langsung :
1. ” Apakah Kamu sudah belajar tadi malam?” tanya ibu.
2. Ayah berkata ,” Rajin – rajinlah kamu belajar ,Wisnu!”
3. “ Dia sudah siap berangkat ke sekolah .” kata Wati
4. Andi berseru,” Lihat kapal terbang itu !”
Kalimat tak langsung adalah Kalimat yang melaporkan atau memberitakan
ucapan orang lain.
Ciri-ciri kalimat tak langsung adalah :
1. Kalimatnya berupa laporan ucapan orang lain atau pembicara.
2. Tidak memilki tanda petik untuk mengapit kalimat kutipan.
3. Berbentuk kalimat berita.
Contoh kalimat langsung seperti :
1. Ibu menyakan kepada saya apa saya sudah belajar.
2. Ayah mengatakan kepada Wisnu agar dia rajin-rajin belajar.
3. Wati mengatakan kalau dia sudah siap berangkat ke sekolah
4. Andi menyerukan agar melihat kea rah kapal terbang itu.
Perhatikan wacana di bawah ini :
Tambahan
Dana dari Gulma
Sudah sejak lama eceng gondok dianggap sebagai gulma yang tidak memilki
manfaat..Gulma adalah tanaman air yang mengganggu. Akan tetapi, eceng gondok
kini sudah kondang sebagai salah satu tanaman dengan banyak manfaat mulai dari
bahan kerajinan, sabun kecantikan, hingga sebagai bahan kosmetik. Manfaat ini
pula yang dirasakan belasan pemanen eceng gondok di dekat waduk Kali Surabaya,
Kebraon ini.
Menurut Tomo, salah seorang pemanen gulma, dulu eceng gondok dibiarkan saja.
Kini, mereka rela terjun ke sungai untuk memanen eceng gondok.batang-batang
tanaman sepanjang lebih kurang 1,5 meter ini lalu dikumpulkan, kemudian
dijual.Menurut Tomo, tanaman yang dipanen akan dikirim ke Gresik untuk
diekspor.
“ Satu kilo eceng gondok yang masih basah laku dijual dengan harga Rp.100.00,
sedangkan yang kering dapat dijual seharga Rp.2.800.00 per kilo. Hal ini karena
proses pengeringan eceng gondok itu memang tak mudah.Eceng gondok yang sudah
dijemur beberapa hari, kemudian batangnya dipipihkan.” Ujar Tomo selanjutnya.
Nilai jual yang cukup lumayan ini membuat beberapa warga di kawasan itu membudidayakan
tanamaman gulma itu.” Kami bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, ya dari
eceng gondok ini.” Kata Tarmin.
Para warga membuat petak-petak di beberapa kawasan sungai. Masing-masing orang
sudah membuat batas untuk tanaman masing-masing.Eceng gondok yang tumbuh di
petak itu hanya boleh di panen oleh pemiliknya.
Sumber : Buku Cermat Berbahasa 1
Jawablah pertanyaan di bawah ini :
1. Catatlah kalimat langsung dan tak
langsung pada bacaan di atas !
2. Ubahlah kalimat langsung yang kalian
temukan pada bacaan di atas !
Latihan 2
1. Buatlah kelompok masing-masing
terdiri atas empat orang!
2. Diskusikan dengan temanmu untuk
membuat lima contoh kalimat langsung!
3. Hasil diskusi kelompok kemudian
ditukarkan dengan kelompok lain untuk diubah menjadi kalimat tak langsung !
4. Setiap kelompok menulis hasil
diskusi di depan kelas !
PELAJARAN 8
MEREFLEKSIKAN
ISI PUISI
Tujuan Pembelajaran
v Siswa mampu menjelaskan pengertian puisi
v Siswa mampu menyebutkan unsur-unsur puisi
v Siswa mampu menentukan makna puisi
v Siswa mampu merefleksikan isi puisi
A. Pengertian Puisi
Puisi adalah
susunan kata-kata terindah yang mengandung imaji ( khayalan ) dan
perlambang.
Puisi merupakan media ekspresi penyair
dari hasil pemikiran, perenungan, perasaan, atau khayalan yang dituangkan ke
dalam kata-kata atau kalimat.
B. Unsur-Unsur dalam Puisi
Sebuah puisi yang baik akan memiliki unsur-unsur anatara lain :
1.
Diksi yaitu pemilihan kata – kata yang tepat sesuai dengan perasaan
atau gagasan yang ingin diungkapkan.
2. Rima/sajak yaitu pengulangan bunyi puisi untuk
membentuk musikalisasi ( suara / bunyi yang indah ).
3. Tipografi ( tata wajah ) yaitu bentuk penulisan puisi.
4. Makna / arti yaitu isi yang dikandung oleh puisi.Makna
puisi bisa secara per kalimat atau perbait.
5. Perasaan yaitu perasaan penyair saat menciptakan puisi,seperti;
gembira, sedih, duka cita, rindu, benci, kecewa, bingung, patriotis/perjuangan
,dll.
6.
Suasana yaitu perasaan hati pembaca setelah membaca puisi,seperti;
sedih, iba, marah, benci,dll.
7.
Amanat yaitu pesan atau nilai didik yang ingin disampaikan penyair
melalui puisi.
C. Refleksi Isi
puisi
Refleksi adalah perenungan terhadap objek yang telah dibaca sebagai
alat introsfeksi atau menyadari diri.
Untuk merefleksikan isi puisi,kita harus memahami isi puisi tersebut.Agar dapat
memahami isi puisi secara keseluruhan,terlebih dahulu harus memahami makna
setiap kata atau kalimat pada setiap bait puisi.Biasanya dalam setiap bait
puisi terdapat sebuah kata atau kalimat kunci yaitu
kata atau kalimat yang paling utama pada satu bait.Kata kunci ini dapat
digunakan untuk memahami isi puisi.
Contoh :
A M B O N
Karya : Puji Utami
Dulu,
Engkau tercantik di mataku
Penuh melati putih dan suci
Wangi tubuhmu,
Begitu populer sampai di telingaku
Kini,
Melati itu sudah layu,terkikis lautan
darah
Menggebu merah
Sangat parah
Esok,
Entahlah ?
Ambonku,sudahi saja kemelut ini
Karena aku tidak mau melihat engkau
menangis lagi
Ambonku, ingatlah melatimu
Melati kita
Puisi di atas dapat ditentukan maknanya dengan memahami makna kata-kata kunci
pada setiap baitnya.
Kata kunci pada bait pertama puisi di atas adalah Ambon dan melati.Ambon
adalah nama
kota di provinsi Maluku,sedangkan melati
adalah bunga yang putih dan harum merupakan lambang keindahan dan
kesucian.Dengan demikian,bait pertama puisi di atas menceritakan tentang kota
Ambon yang dulunya memilki pesona yang indah seperti bunga melati yang putih,
suci, dan wangi.
Kata kunci bait kedua adalah darah.Kata darah melambangkan
perselisihan dan peperangan.Karena peperangan sering menimbulkan pertumpahan
darah.
Kata kunci pada bait ketiga adalah menangis. Kata menangis
melambangkan kesedihan. Kesedihan datang dari perselisihan dan peperangan.
Setelah kita mengetahui makna – makana kata kunci pada setiap bait,maka kita dapat
menafsirkan makna puisi di atas sebagai berikut :
Dahulu, kota Ambon merupakan kota yang sangat indah.Keindahan kota Ambon
bagaikan melati yang putih, suci, dan wangi.Akan tetapi, kini keadaannya telajh
berubah.Perselisihan dan peperangan terjadi di kota Ambon yang menimbulkan
banyak korban harta dan darah.Akankah keadaan akan berubah,Semua warga kota
Ambon berharap Ambon damai seperti dulu dan kembali menjadi kota yang indah
seperti bunga melati yang putih, suci, dan wangi.
Refleksi dari puisi di atas adalah bahwa perselisihan dan peperangan tidak akan
pernah mendatangkan kebahagiaan.Oleh karena itu,kita sebagai manusia harus
lebih saling hormat-menghormati dan saling menyayangi antar sesama.
Latihan
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi
Karya : Taufik Ismail
1. Tentukan kata –
kata kunci pada setiap bait puisi di atas !
2. Tentukan makna-makna kata – kata
kunci pada setiap bait puisi di atas !
3. Tentukan makna puisi di atas !
4. Sebutkan perasaan dan suasana yang
terkandung pada puisi di atas !
5. Sebutkan pula amanat yang terkandung
pada puisi di atas !
PELAJARAN 9
PENULISAN
PESAN SINGKAT
Tujuan Pembelajaran :
v Siswa mampu menulis pokok – pokok pesan singkat yang akan ditulis
v Ssiwa mampu menulis pesan singkat yang sesuai dengan konteks
A. Pengertian Memo
Memo adalah surat
peringatan atau catatan singkat. Memo merupakan surat yang dibuat secara
khusus untuk kalangan di dalam ( intern ) kantor atau organisasi sendiri
saja.Oleh karena itu,berdasarkan cara peredarannya di sebuah kantor atau
organisasi, memo dapat beredar secara Horizontal yaitu penyampaian memo kepada
pihak yang memilki jabatan setara/sederajat dan secara Vertikal yaitu memo yang
disampaiakn oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya dari bawahan kepada
atasan.Memo digunakan untuk mengingat tentang suatu hal.
B. Bagian – Bagian Memo
Memo biasanya terdiri atas dua
bagian yaitu :
a). Kepala Memo
Kepala
memo berisi antara lain :
1. alamat yang dituju
2. pengirim memo
3. perihal memo
4. tanggal pengiriman memo
b).
Isi Memo
Isi memo disampaikan dengan bahasa yang
singkat.Penulis memo harus langsung menyampaikan pesan atau perintah dalam
kalimat yang pendek dan lugas ( dapat dipahami ).
Peredaran memo yang hanya terbatas antara teman sejawat atau dengan
pimpinan pada kalangan dalam ( intern ) satu kantor atau
organisasi saja, maka memo tidak perlu mencantumkan identitas kantor , seperti;
nama kantor, alamat kantor, nomor telepon, dll.
Ø Contoh penulisan memo
M E M O
Kepada
: Kepala Tata Usaha
Dari
: Kepala Sekolah
Perihal
: Pembuatan Undangan Rapat Dinas
18 November 2010
Segera buatkan undangan rapat dinas para guru dan karyawan , tanggal 22
November 2010, pukul 09.00, di ruangan pertemuan sekolah.Terima kasih.
Kepala sekolah
M. R A H A D I
Latihan
Ketua OSIS SMPN 3 Labuapi akan mengadakan rapat dengan pengurus OSIS guna
membicarakan persiapan Lomba Baca Puisi dalam rangka menyambut Hari Pendidikan
Nasional yang ke -68.Untuk itu ia menugaskan sekretaris OSIS agar membuat
undangan rapat ke semua pengurus OSIS tanggal 15 Desember 2010.Rapat akan
diselenggarakan pada tanggal 19 Desember 2010,pukul 11.00 Wita, bertempat di
ruang OSIS.
Susunlah memo berdasarkan pernyataan di atas !
PELAJARAN 10
MEMBACA
CERPEN
Tujuan Pembelajaran
v Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerpen
v Siswa mampu menentukan watak para tokoh dalam cerpen
v Siswa mampu menyebutkan alur/flot cerpen
v Siswa mampu menyebutkan setting/latar dalam cerpen
v Siswa mampu menyebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen
A. Pengertian Cerpen
Cerpen
adalah karangan pendek yang berbentuk pengisahan atau cerita.
B. Ciri-ciri Cerpen
1. Ceritanya bersifat khayalan atau rekaan ( fiktif ),namun masuk akal
dengan kehidupan sehari-hari.
2. Ceritanya mengungkapkan masalah yang terbatas pada hal-hal yang
penting saja.
3. Pokok cerita berfokus pada satu asfek cerita.
C. Tokoh, Watak/Karakter,
Alur/Flot, Latar/Setting dan Nilai
1. Tokoh adalah pelaku dalam
cerita. Pelaku terdiri atas protogonis yaitu pelaku yang memerankan sifat yang
baik dan antaginis yaitu pelaku yang memerankan sifat yang jahat.
2. Watak tokoh adalah
karakter yang dimiliki oleh setiap tokoh dalam cerita.Watak tokoh dapat kita
ketahui dari ucapan-ucapan tokoh dalam cerita, tingkah laku / sikap serta
pendapat-pendapat atau hasil pikiran tokoh.watak tokoh itu seperti;
pemberani, jujur , licik, pemalu, oftimistis, pesimistis, sentimental, pemarah,
bijaksana, dll.
3. Latar/Setting adalah
tempat ,waktu dan suasana dalam cerita.Ketiga unsure tersebut antara lain;
Tempat terjadinya cerita, waktu terjadinya cerita serta suasana atau keadaan
dalam cerita.
4. Jalan Cerita / Alur adalah
rangkaian peristiwa yang menjalin suatu cerita.Alur atau jalan cerita ini ada
dua jenis yaitu ;
a. Alur maju
yaitu jalan cerita yang memilki penceritaan secara berurutan .
b. Alur mundur yaitu jalan cerita yang memiliki penceritaan
peristiwa yang telah lalu
5. Nilai adalah
pedoman atau pegangan yang telah dianggap baik oleh masyarakat,seperti; suka
menolong, berani melawan kejahatan, menghormati orang yang lebih tua,tekun dan
disiplin dalam bekerja, mengerjakan perintah agama dengan ikhlas, dll.
Bacalah cerpen di bawah ini !
Sebatang Pohon Pisang
Mula-mula, Pak Mangun dan
Pak Banu tak begitu memerhatikan bahwa pohon pisang raja itu tumbuh tepat di
perbatasan kebun mereka.Baru ketika pohon itu telah berbuah,timbullah perselisihan
di antara mereka.
“ Pohon pisang itu tumbuh di kebunku,”
kata Pak banu.
“ Bagaimana bisa kau mengatakan seperti
itu. Lihatlah, bonggolnya saja terletak di kebunku. Jadi, dengan sendirinya
pohon ini milikku,” bantah Pak Mangun.
Demikianlah, pertengkaran itu tak
kunjung selesai. Sehari, tandan pisang itu menghadap ke rumah Pak Banu. Sehari
kemudian, tandan pisang itu telah berpindah menghadap ke rumah Pak
Mangun.Begitu terus setiap hari.
Untunglah pertengkaran mereka hanya
sebatas adu mulut. Tak pernah mereka berkelahi sampai adu fisik. Jika mereka
bertengkar, tetangga-tetangga selalu berhasil melerai keduanya.Akhirnya, pisang
raja itu telah masak.
Akan tetapi, pisang itu hilang. Pak Banu
menuduh Pak mangunlah yang telah mengambil pisang itu. Sebaliknya Pak Mangun
justru menuduh Pak Banulah yang diam-diam telah mengambil pisang itu.
Pertengkaran terjadi lagi. Kali ini, mereka melakukan aksi tutup mulut. Mereka
tidak saling tegur sapa.
Hari itu, udara sangat panas. Kebetulan
memang sedang musim kemarau. Orang-orang lebih suka duduk-duduk di luar rumah,
di bawah pohon yang rindang. Begitu juga halnya dengan Pak Banu.
Siang itu, Pak Banu duduk mencari angin
di bawah pohon sawo di samping rumahnya. Tiba-tiba, datanglah si
Tatang, tetangganya. Si Tatang terkenal sebagai anak yang usil di kampung
itu. Si Tatang datang menemui Pak Banu dengan membawa empat sisir pisang raja.
Semuanya sudah masak.
“ Pak Banu, ini pisang Bapak yang hilang
itu. Sekarang sudah matang. Sayalah yang telah memeramnya. Ini bagian Pak Banu
yang dua sisir,” kata tatang
Pak Banu tertegun melihat perbuatan anak
itu.
“ Ini saya masih membawa dua sisir lagi.
Ini akan saya antarkan ke rumah Pak mangun. Pisang ini bagian Pak Mangun,”
lanjutnya,” Yang dua sisir lagi saya minta sebagai upah memeramnya.”
Mendengar hal itu, Pak Banu hanya
tercengang. Tahulah ia sekarang, siapa yang telah memngambil pisang raja itu.
Akan tetapi, dua sisir pisang yang diberikan oleh Tatang itu diterimanya juga.
Sebelum Pak Banu sempat berkata apa-apa, Tatang telah keluar dan berjalan
menuju rumah Pak mangun.
Sumber : Cermat Berbahasa
Indonesia
Latihan 1
Jawablah pertanyaan di bawah ini :
1. Sebutkan tokoh-tokoh dalam
cerpen di atas !
2. Tentukan watak masing-masing
tokoh dalam cerpen dan kutiplah bagian cerita yang menunjukkan watak tersebut !
3. Sebutkan bentuk
penceritaan atau alur cerpen tersebut !
4. Sebutkan latar tempat dan
waktu pada cerpen di atas serta kutiplah bagian cerita yang menerangkan latar
tersebut !
5. Sebutkan nilai-nilai yang
terkandung dalam cerpen tersebut !
PELAJARAN 11
GAYA
BAHASA ( MAJAS )
Tujuan Pembelajaran :
Ø Siswa Mampu menjelaskan pengertian gaya bahasa ( majas )
Ø Ssiwa mampu menyebutkan jenis-jenis gaya bahasa
Ø Ssiwa mampu menyebutkan contoh-contoh gaya bahasa
Ø
A. Pengertian Gaya Bahasa
Gaya Bahasa ( Majas )
adalah cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis
atau lisan.
B. Jenis-Jenis Gaya
Bahasa
Ada beberapa jenis gaya bahasa antara lain :
1). Gaya Bahasa
Perbandingan
Gaya bahasa perbandingan terdiri atas :
a. Gaya Bahasa Personifikasi adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati
seperti manusia.
Benda –benda mati dalam gaya bahasa personifikasi yaitu semua benda kecuali
manusia.seperti; pohon, burung, matahari, air, dll.
Contoh.:
1. Burung bernyanyi pada pagi hari dengan suara merdu.
2. Sinar matahari mencubit kulitku.
3. Angin berbisik di sela – sela dedaunan.
4. Pucuk cemara menari dengan anggunnya.
2.
Gaya bahasa Metafora adalah Gaya bahasa
yang membanding sesuatu secara mendasar(implisit).
Contoh :
1. Raja siang bersinar dengan terangnya.
2. Ia telah lama menjadi kuli tinta pada koran Lombok Pos.
3. Si kutu buku sedang asyik membaca di perpustakaan.
4. Dialah tulang punggung keluarganya.
3.
Gaya Bahasa Perumpamaan adalah gaya
bahasa dengan membandingkan dua hal yang berbeda tetapi dianggap sama.
Contoh :
1. Kedua orang itu bagai anjing dengan kucing saja tingkahnya.
2. Setelah orang tuanya meninggal,keluarga itu bagai anak ayam kehilangan
induk.
3. Semangat juang yang dimilki Pak Hendro seperti baja.
4. Bagai mendirikan benang saja untuk menyelesaikan masalah itu.
2).
Gaya Bahasa Pertentangan
Gaya bahasa pertentangan
terdiri atas :
a. Gaya Bahasa Hiperbola adalah gaya bahasa yang membesar-besarkan keadaan.
Contoh :
1. Suara petir membelah angkasa.
2. Berita itu menggemparkan dunia.
b. Gaya bahasa Litotes adalah gaya bahasa yang mengecil-ngecilkan keadaan
dengan maksud merendahkan diri.
Contoh :
1. Silahkan dicicipi makanannya meskipun hanya berupa air dan garam saja !
2. Mampirlah sebentar ke gubukku !
c. Gaya bahasa Ironi adalah Gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu yang
berbeda dari kenyataan dengan maksud mengolok-olok.
Contoh :
1. Pagi sekali kamu bangun baru jam sepuluh.
2. Bersih sekali kamarmu, pantas sampah ada di mana-mana.
3).
Gaya Bahasa Pertautan
Gaya bahasa pertautan terdiri atas :
a. Gaya bahasa Metonimia adalah gaya bahasa yang memakai nama, ciri,
yang ditautkan dengan orang, barang, hal, sesuai penggantinya.
Contoh :
1. Ayah sedang menghisap Gudang garam.
2. Si Gendut sedang berolah raga di lapangan.
3. Ibu sedang membaca Siti Nurbaya.
b. Gaya bahasa Sinekdok Pars prototo yaitu gaya bahasa yang menyebut sebagian
sudah mewakili keseluruhan.
Contoh :
1. Ibu membeli seekor ayam.
2. Dari tadi saya belum melihat batang hidungnya.
3. Si belang baru melahirkan anak-anaknya.
c. Gaya bahasa Totem Proparte adalah gaya bahasa yang menyebut
keseluruhan padahal hanya sebagaian saja yang mewakili.
Contoh :
1. Jakarta kebanjiran kemari siang.
2. SMPN 3 Labuapi menjuarai Lomba Karya Ilmiah itu.
3. Dunua diguncang oleh gempa semalam.
d. Gaya bahasa Eufemisme adalah gaya bahasa yang memperhalus bahasa.
Contoh :
1. Anak bahasa masih agakketinggalan belajar. ( bodoh )
2. Sudah lama ia hilang ingatan. ( gila )
3. “ Pak,saya mau kebelakang , “ ( WC )
Latihan 1
Perhatikan format di
bawah ini :
Diskusikan denga
teman kelompokmu !
No
|
Penggalan
Puisi
|
Gaya
Bahasa
|
1
|
Ombak ria bekejar-kejaran
di gelanggang biru bertepi langit,
|
|
2
|
Dalam bergurau bersama angin,dalam
bergurau bersama mega
|
|
3
|
Aku meraa terpanggil
Kusibak buku-buku tua
Sejuta harapan muncul
Untuk mengejar kepintaran
|
|
4
|
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
|
|
5
|
Terasa aneh
Sepasang-sepasang mata memandangku
|
|
PELAJARAN 12
MENANGGAPI
PEMBACAAN PUISI
Tujuan Pembelajaran :
v Siswa mampu mengemukakan hal-hal yang perlu ddiperhatikan dalam membaca
puisi
v Siswa mampu memberi tanggapan dengan alasan yang logis pembacaan puisi
* Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Membaca Puisi
Dalam membaca puisi,ada beberapa hal yang
perlu untuk diperhatikan seperti :
1).
Intonasi yaitu tinggi rendah suara dalam membaca puisi .Intonasi dalam
membaca puisi disesuaikan dengan isi puisi. Jika puisi itu tentang perjuangan,
tentu intonasi lebih keras dan tegas. Namun, jika isi puisi tentang
kesedihan,intonasi harus lebih halus dan lirih.
2).
Lafal yaitu pengucapan hurup. Lafal dalam membaca puisi harus jelas
sehingga makna puisi dapat dipahami oleh pendengar.
3). Mimik
yaitu perubahan raut wajah. Seorang pembaca puisi harus menyesuaikan mimik
wajah dengan isi puisi yang dibaca.
4). Gestur
yaitu gerak gerik tubuh saat membaca puisi. Gestur dapat berupa gerakan kepala,
tangan, liukan anggota badan, langkah kaki, dll.
Latihan
Bacalah puisi di bawah ini
dengan memperhatikan intonasi, lafal, mimik dan gestur.
GADIS PEMINTA-MINTA
Karya : Toto Sudarto
Bachtiar
Setiap kita
bertemu,gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu
terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah
padaku,pada bulan merah jambu
Tapi kotaku
jadi hilang tanpa jiwa
Ingin aku
ikut,gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke
bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari
kehidupan angan-angan yang bergemerlapan
Gembira dari
kemayaan riang
Duniamu yang
lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor,tapi yang begitu kuhapal
Jiwa begitu murni,terlalu murni
Untuk bisa membagi duka
Kalau kau
mati,gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di
atas itu,tak ada yang punya
Dan kotaku,
ah kotaku
Hidupnya tak
lagi punya tanda
Petunjuk !
Isilah tabel di
bawah ini untuk menanggapi pembacaan puisi yang dilakukan oleh temanmu !
No
|
Nama Siswa
|
Nilai
|
Total
Nilai
|
Intonasi
|
Lafal
|
Mimik
|
Gestur
|
1
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
.
|
|
|
|
|
|
|
.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rentang nilai :
Intonasi
:
0 - 25
Lafal
: 0 - 25
Mimik
: 0 - 25
Gestur
: 0 - 25