A. MATERI
KD: 1.1
MENGANALIS LAPORAN
Dalam melakukan perjalanan atau sesuatu
sebagai pertanggungjawaban, kita sering disuruh membuat laporan. Hasil laporan
tersebut dapat dilaporkan secara lisan dan hasilnya dapat dianalisis sesuai
dengan hasil pengamatan dan pengalaman.
1. Pengertian Laporan
Laporan adalah kegiatan
menyampaikan informasi yang dikumpulkan,
diolah, dan disajikan secara tertulis. kegunaan laporan adalah untuk
mengatasi suatu masalah, mengambil keputusan yang efektif, mengetahui kemajuan
dan perkembangan masalah, dan untuk menemukan teknik-tekni baru untuk
mengadakan pengawasan serta perbaikan. Laporan dapat ditulis dalam bentuk
deskripsi, narasi dan eksposisi.
2. Jenis-jenis laporan
a. Laporan perjalanan
b. Laporan kegiatan
c. Laporan pengamatan
d. Laporan wawancara
e. Laporan peristiwa
f.
Laporan
penelitian
g. Dsb.
3. Pokok-pokok laporan Terdiri atas 5 W +1 H
a. Apa yang dilaporkan
b. Siapa yang dilaporkan
c. Kapan peristiwa/laporan itu dibuat
d. Di mana terjadi
e. Mengapa
f.
Bagaimana
4. Pola urutan laporan
a. Urutan waktu, yaitu Perjalanan ke ….. 1)
Menjelang pemberangkatan 2) Saat di perjalanan 3) Tiba di lokasi 4) Selama di
lokasi 5) Perjalanan pulang 6) Tiba di rumah
b. Urutan ruang Perjalanan ke ….. 1) Pemberangkatan dari
rumah/sekolah 2) Di perjalanan 3) Di lokasi tujuan 4) Tiba di rumah/sekolah
kembali
c. Urutan kegiatan Perjalanan ke …… 1) Menyiapkan bekal 2)
Berkumpul di tempat yang ditentukan 3) Menikmati perjalanan 4) Kegiatan di
lokasi 5) Bersiap untuk pulang
5. Fungsi Laporan yaitu:
a. Sebagai informasi
b. Sumber pengalaman bagi orang lain untuk
melakukan studi banding
c. Sebagai bahan dokumen
d. Sebagai pertanggungjawaban
B. Latihan
Siswa
mendengarkan dan menyimak laporan yang dibacakan oleh guru sambil mencatat
hal-hal penting yang terdapat dalam laporan. Selanjutnya siswa mengembangkan
pokok-pokok laporan ke dalam beberapa kalimat dan menganalisisnya dengan
memperhatikan pola urutan waktu atau
ruang dalam laporan yang diperdengarkan.
Contoh Laporan:
Perjalanan Wisata ke Tangkuban Perahu
Beberapa hari yang lalu
saya sempat berwisata ke Gunung Tangkuban Perahu. Sebelumnya, saya cari cari
informasi tentang tempat wisata ini. Walaupun sewaktu di kelas VII dulu, saya
bersama sama teman sekolah pernah mengunjungi tempat wisata ini, tetapi saya
masih belum memahami lokasinya. Kemudian, saya mencari informasi melalui
internet di Google, dan menemukan beberapa website yang cukup membantu saya.
Untuk menuju Gunung
Tangkuban Perahu, saya melewati Bandung, saya piker menuju ke Bandung dari
Bekasi sudah sangat mudah dengan adanya Tol Cipularang. Dari Bekasi ke Bandung
hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Begitu kami keluar tol langsung disambut
dengan kemacetan. Di sini juga banyak penjual Peta Bandung dengan ukuran yang
cukup besar dan harga lima belas ribuan (setelah ditawar). Akan tapi, sayang
peta ini tidak sampai ke objek wisata Tangkuban Perahu karena tempat tersebut
berada di utara Bandung. Dari Bandung waktu sudah siang (kira kira pukul
12.00), maka kami tidak sempat jalan jalan di Kota Bandung dan langsung menuju
objek wisata Tangkuban Perahu. Kami ke arah Bandung Utara, Lembang dan naik
terus menuju Gunung Tangkuban Perahu. Perjalanan cukup lancar karena jalannya
cukup bagus. Kira kira 30 menit kami sudah sampai di Lembang. Di sini kami
berhenti di Masjid Lembang untuk melaksanakan salat Dhuhur. Dari lembang ini
perjalanan masih kira kira empat puluh menit untuk bisa sampai Gunung Tangkuban
Perahu.
Di sepanjang perjalanan
banyak warung jagung bakar dan sate kelinci. Sayang kami tidak sempat mampir
karena hampir sampai. Ada dua pintu masuk. Kami naik dari pintu atas dengan
membayar Rp34.000 untuk satu mobil dan dua penumpang. Setelah pintu gerbang
ini, ternyata masih sekitar 4 Km untuk sampai puncak Tangkuba
Perahu. Jalanya tidak terlalu bagus
sehingga harus hati hati. Ada beberapa lubang kecil sepanjang jalan ini yang
harus dihindari.
Ada tempat perhentian bus
parkir karena tidak diperkenankan sampai puncak. Setelah itu kami bertemu
dengan perhentian mobil-mobil. Arah tersebut ternyata tempat masuk ke Kawah
Domas. Kami tidak mampir karena ingin segera sampai puncak gunung Tangkuban
Perahu.
Sesampainya di puncak
Tangkuban Perahu, ternyata sudah cukup ramai dengan pengunjung. Parkiran mobil
sudah hampir penuh. Ada beberapa tukang foto, dan penjual souvenir-souvenir
khas Tangkuban Perahu. Ada juga kuda yang bisa di sewa jika kita tidak ingin
lelah jalan jalan.
Beruntung sesampainya di puncak cuaca cerah
dan tidak berkabut, sehingga kami bisa menyaksikan kawah Tangkuban Perahu
dengan jelas (walaupun dalam jarak yang jauh, tidak boleh mendekat karena kawah
masih aktif sehingga bisa mengeluarkan gas berbahaya.
Setelah puas berkeliling dan melihat
pemandangan yang indah tersebut, kami melihat ada jalan setapak yang dilalui
oleh para pengunjung yang ternyata jalan menurun tersebut mengarah ke arah
Kawah Domas dengan jalan kaki. Kami penasaran dan akhirnya kami ikut turun
menyusuri jalan tersebut untuk melihat dari dekat Kawah Domas. Di sepanjang
perjalanan kami ditawari telur mentah yang bisa direbus di Kawah Domas. Selain
itu ada juga jasa pemandu perjalanan yang bias mengantar kita ke Kawah Domas
dengan biaya 25 ribu (setelah ditawar dari 50 ribu). Perjalanan ke Kawah Domas
memang sangat melelahkan, jalan menurun dan agak licin. Jarak yang kira kira
1,2 Km terasa sangat jauh dan melelahkan, untunglah ada pemandu yang tidak
henti hentinya bercerita tentang kawah Domas atau cerita tentang kondisi hutan
di situ.
Sesampainya di Kawah Domas,
kami melihat pemandangan yang menakjubkan. Meskipun terasa melelahkan, sungguh
tidak siasia perjalanan kami. Karena di situ kami bisa melihat dari dekat
aktifitas kawah, bahkan bisa merasakan panasnya kawah. Terdapat banyak kawah di
antara bebatuan. Bau belerang cukup menyengat, tetapi setelah terbiasa tidak
menjadi masalah. Ada banyak kawah di situ dengan air yang seperti air mendidih.
Kami memilih kawah yang paling besar (diameter kurang lebih 2 meter) dan
mengeluarkan telur mentah yang tadi kami beli. Telur dimasukkan dalam plastik
dan diikat agar tidak jatuh ke dasar kawah. Setelah itu telur tersebut
dimasukkan kawah dan diikatkan di bebatuan. Sambil menunggu telur masak, kami
melihat pemandangan disitu dan sesekali merendam kaki di air kawah (tentu yang
tidak terlalu panas).
Setelah puas menikmati
indahnya Kawah Domas, kami segera kembali ke parkir mobil yang ada di puncak
Tangkuban Perahu. Cuaca hujan rintik rintik, sehingga sepanjang perjalanan
kembali ke parkiran mobil, kami kehujanan. Kami cukup panik karena berjalan di
tengah hutan yang tidak ada tempat untuk berteduh dan turun hujan sehingga
jalan yang menanjak itu menjadi licin. Untung hujan tidak terlalu deras
sehingga kami bisa sampai parkiran mobil. Setelah salat, kami kembali ke
Jakarta. Akhirnya kami sampai di rumah pukul 22.00 dengan selamat.
Sumber.
www.laporan perjalanan wisata.com
1. Tentukan pokok-pokok laporan dengan cara
menjawab sesuai isian berikut!
a. Tempat tujuan
b. Waktu yang digunakan
c. Lokasi mana saja yang dikunjungi
d. Kegiatan apa saja yang dilakukan
e. Perasaan yang dialami.
2. Setelah dianalisis, tuliskan laporan
perjalanan tersebut menggunakan pola urutan yang kamu tentukan
A. MATERI
KD: 1.2 MENANGGAPI LAPORAN
1. Jenis
Tanggapan Laporan
yaitu berupa pertanyaan, pengungkapan persetujuan dan ketidak
setujuan, tanggapan terhadap isi dan bentuk penyampaian laporan, serta kritik
atau pujian terhadap laporan tersebut.
2. Hal-hal yang
diperhatikan dalam menanggapi lapora yaitu
·
Tanggapan disampaikan secara objektif terhadap
laporan yang disampaikan, baik dari
segi isi maupun bentuk.
·
Tanggapan disampaikan secara fokus dan tepat
sasaran.
·
Tanggapan ditujukan untuk membangun atau
memperbaiki dari laporan yang disampaikan.
·
anggapan disampaikan dengan bahasa yang santun,
jelas, dan komunikatif.
Contoh Laporan Perjalanan
Di dermaga, ratusan warga telah menunggu
kedatangan satu-satunya kapal penumpang yang melayani jalur Gresik- Bawean itu.
Mereka umumnya adalah warga yang menjemput sanak kerabatnya yang pulang dari
merantau. Pulau Bawean terletak di Laut Jawa dan secara administrative masuk
wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pulau yang terdiri atas dua kecamatan,
Sangkapura dan Tambak ini sungguh kaya objek wisata. Salah satu yang dituju
adalah antai Tanjung Anyar di Dusun Tenggen, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura.
Di Tanjung Anyar terdapat juga kampung nelayan yang dihuni sekitar 300
penduduk. Di sepanjang pantainya terdapat pohon-pohon kelapa dan beberapa pohon
besar berbagai jenis. Keindahan Pantai Tanjung Anyar akan lebih terasa pada
senja menjelang matahari terbenam. Suguhan kesenian tradisional oleh penduduk
dan sajian berbagai jenis ikan laut bakar melengkapi keindahan itu.
Berikan
tanggapanmu tentang laporan tersebut.
Gunakanlah
bahasa yang baik dalam menanggapi laporan tersebut!
a. Menurut
pendapat saya :
……………………………………………………………...........................................
b. Menurut pendapat saya :
……………………………………………………………………..................................
MATERI
KD: 2.1
Berwawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan
etika berwawancara
1. Pengertian Wawancara
Wawancara
adalah tanya jawab dengan seseorang
yang diperlukan untuk dimintai
keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar,
disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi. Wawancara merupakan salah satu cara untuk
mendapatkan informasi mengenai suatu hal. Wawancara memiliki unsur-unsur yang
harus terpenuhi. Jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka wawancara
tersebut tidak dapat dilakukan.
2. Unsur-unsur wawancara
Adapun unsur-unsur wawancara
sebagai berikut:
a. Pewawancara atau orang yang mencari
informasi yang berkedudukan sebagai penanya.
b. Narasumber atau informan atau orang yang
diwawancarai. Dalam hal ini, narasumber atau informan berkedudukan sebagai
penjawab pertanyaan atau pemberi informasi. Narasumber yang diwawancarai
biasanya merupakan seseorang yang memiliki keterkaitan dengan perihal informasi
yang diperlukan. Dalam hal ini, narasumber dapat berupa tokoh, ahli, atau orang
biasa.
c. Tema atau perihal yang diwawancarakan.
Tema sangat berperan dalam kegiatan wawancara.
Dalam hal ini, tema menjadi pokok sekaligus pembatasan hal-hal yang
dibicarakan.
d. Waktu atau kesempatan dan tempat.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
wawancara
a. Penguasaan materi, berkenaan dengan tema
dan poin-poin permasalahan penting yang akan ditanyakan
b. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan
berkenaan dengan informasi yang diperlukan.
c. Mempersiapkan diri secara mental untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, misal: grogi atau nervous
d. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk
berwawancara, misal: alat rekam atau alat tulis
4. Etika berwawancara Adapun sebagai
pewawancara, kalian harus memahami etika berwawancara. Etika berwawancara di
antaranya berikut
a. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri,
dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan.
b. Menggunakan bahasa yang santun.
c. Menyampaikan pertanyaan secara sistematis
dan urut.
d. Fokus pada materi wawancara.
e. Tidak menyudutkan narasumber dan tidak
membuat tersinggung.
f.
Tidak
memancing pertanyaan yang menjurus pada fitnah atau mengadu domba.
g. Bersikap objektif dan simpatik.
5. Langkah-langkah melakukan wawancara:
a. Menetapkan tujuan wawancara. Sebelum
wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan wawancara. Penetapan tujuan ini
dilakukan agar pertanyaan yang kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah
pada informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara akan berhasil.
b. Menentukan topik. Topik yang dipilih
harus sesuai dengan tujuan wawancara
c. Menentukan nara sumber
d. Menyiapkan daftar pertanyaan Wawancara
adalah proses dialog antara orang yang mencari informasi dengan orang yang
memberikan informasi. Dalam dialog terjadi karena adanya pertanyaan dari
pewawancara dan jawaban dari narasumber.
e. Menyiapakan alat pendukung wawancara
6. Proses melakukan wawancara dilakukan
dengan beberapa tahapan. Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan baku,
paling tidak tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu kalian dalam berwawancara
agar bisa berhasil.
a. Pendahuluan
·
Pewawancara
membuat janji dulu dengan narasumber, kapan dan dimana narasumber bersedia
diwawancarai. Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada narasumber.
b. Pembukaan
·
Awalilah
dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan kabar dan kondisi narasumber
serta tunjukkan sikap yang ramah dan bersahabat.
c. Tahap inti
·
Ajukan
pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan perekaman selain
pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang memojokkan atau menginterogasi.
d. Penutup
·
Akhiri
wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima
kasih atas waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.
7. Melaporkan hasil wawancara. Hasil
wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menyusun laporan hasil wawancara.
a. Perhatikan kaidah penulisan laporan.
b. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan
pendapat sendiri.
c. Pilihlah data yang relevan dengan
permasalahan.
d. Jaga nama baik narasumber dan bila perlu
jaga kerahasiaan identitas narasumber.
Daftar
Pustaka:
Akhmadi,
Mukhsin. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi
Sastra.Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.
BSNP(Badan
Standar Nasional Pendidikan). 2006.
Standar Isi 2006. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta.
Mulyati,
Yeti, dkk. 2000. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi.Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
A.
MATERI
KD:
2.2 Menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar.
I. Pokok-pokok laporan
berdasarkan urutan waktu, ruang, dan kegiatan
1. Pola urutan laporan
a. Urutan waktu:
Perjalanan ke …..
Ø
Menjelang
pemberangkatan
Ø
Saat
di perjalanan
Ø
Tiba
di lokasi
Ø
Selama
di lokasi
Ø
Perjalanan
pulang
Ø
Tiba
di rumah
b. Urutan ruang
Perjalanan ke …..
Ø
Pemberangkatan
dari rumag/sekolah
Ø
Di
perjalanan
Ø
Di
lokasi tujuan
Ø
Tiba
di rumah/sekolah kembali
c. Urutan kegiatan
Perjalanan ke ……
Ø
Menyiapak
bekal
Ø
Berkumpul
di temapt yang ditentukan
Ø
Menikmati
perjalanan
Ø
Kegiatan
di lokasi
Ø
Bersiap
untuk pulang
Contoh
laporan perjalanan
Pergi ke Jogya
a. Urutan waktu:
Larut malam sekitar pukul 23.00 di
terminal Bungurasih suasana masih hiruk pikuk penumpang menunggu bis antarkota
yang akan ditumpangi untuk pulangkampong, khusunya bis Patas Jogya yang kosong
karena diserbu penumpang yang akan pulang kampung (mumpung ada libur panjang).
Baru sekitar pukul 01.00 pagi kami
berempat (rombongan tim penyebar brosur Jogya) bias naik bis patas Akas.
Perjalanan malam yang mengasikan dan bisnya pun enak karena mesinnya mercy. Tak
terasa sampailah di Caruban di rumah makan “PagiSore” pukul 03.00 kami
beristirahat makan sambil berfoto-foto.
b. Urutan ruang
Perjalanan
selanjutnya terasa sunyi senyap karena penumpang tidur, pak sopir pun
mengencangkan laju kendaraannya. Sampailah di kota Solo. Setelah beberapa lama
kemudian, bus Tiba di Klaten yang sangat
gelap padahal hari sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi, matahari terasa
tertutup, jarak pandang bus hanya kira-kira 100 meter.laju bis diperlambat
hingga 50km/jam. Di jalanan tidak ada orang yang naik motor (karena mungkin
masih dingin ).
Perjalanan di Klaten tersa menakutkan
bahkan sampai-sampai kita berencana untuk mengurungkan niat ke Jogya dan balik
ke Surabaya. Karena suasana begitu gelap tertututup kabut tebal yang kami kira
akibat dari Merapi. Hati dag … dig … dug…. Kalau Merapi meletus dan kami masih
berada di sana. Antara kebimbangan dan keyakinan tak terasa kita berdoa agar
dilindungi Allah. Dan sampailah kita di Jogya sekitar pukul 08.30 dalam keadaan
terang.
c. Urutan kejadian
Perjalanan Menuju Pusat Semburan Lumpur
Lapindo
Tuhan telah memberikan segala nikmat
kepada hamba-hambanya. Nikmat keselamatan yang tiada duanya telah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Hal
itu terbukti saat kita melakukan perjalanan pada siang hari menuju daerah pusat
semburan lumpur lapindo. Perjalanan yang jauh menyimpang dari rencana semula
(pergi ke kota Trenggalek) telah menuntun kita ke suatu tempat, yakni semburan
lumpur lapindo.
Dimulai dari niatan kita untuk
mengunjungi Trenggalek karena mendapat informasi dari salah satu anggota team
bahwa daerah tersebut masih banyak masyarakat miskin yang butuh bantuan.
Ternyata banyak hal membuat kita menjadi bimbang untuk melanjutkan rencana
tersebut. Dua hari sebelum hari Sabtu, kita mencatat beberapa kejadian di
daerah Sidoarjo yakni adanya awan aneh yang berhasil didokumentasikan oleh satu
anggota team dan disusul dua kejadian tabrakan kereta api dalam waktu yang
hamper berurutan. Hal yang semakin membuat kita yakin untuk mengurungkan niat
pergi ke Trenggalek adalah bocornya ban mobil yang akan dipakai untuk
berangkat. Pusat semburan lumpur lapindo, itulah tempat yang akan kami tuju ….
II. Menyampaikan laporan secara lisan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menyampaikan laporan secara lisan:
1. Pelafalan/pengucapan jelas.
2. Intonasi tepat.
3. Penempatan jeda tepat.
4. Bahasa
yang digunakan santun.
5. Kalimat-kalimatnya runtut.
Perhatikan
contoh laporan berikut ini!
a.
Teman-teman, kemarin kami sekeluarga
pergi ke Gua Maharani. Kami berangkat
dari rumah kira-kira pukul 08.00 pagi. Sebelum sampai di sana kami mampir
dulu ke warung makan. Walau sederhana tapi masakan di situ sangat enak.
Terutama soto kemirinya. Kemudian kami melanjutkan perjalanan hingga
sampailah di Gua Maharani. Benarbenar indah gua ini. Di dalamnya terdapat
stalaktit dan stalagmit. Juga terdapat mata air yang jenih. Setelah puas
menyaksikan semuanya, akhirnya kami pulang dengan perasaan senang dan
cemas.
|
Eh, kemarin aku sekeluaga
ke Gua Maharani lho. Tempatnya bagus, ada airnya lagi. Tahu nggak, aku pulang
sampai rumah pukul 08.00 malam. Tapi puas dan senang. Di dalam gua itu
terdapat stalagtit dan stalagmite lho. Sebelum sampai situ tuh, aku
makan-makan dulu di warung. Oh ya, kita berangkatnya pukul 08.00 pagi lho.
Demikian, makasih.
|
Perbandingan
laporan 1 dan 2 No Laporan 1 Laporan 2 1
No
|
Lapooran 1
|
Laporan 2
|
1.
|
Runtut,
karena diawali waktu
berangkat, di tengah perjalanan, dan diakhiri tiba di rumah.
|
Kurang runtut,
karena diawali sampai di
rumah, di tengah perjalanan, kemudian diakhiri waktu berangkat
|
2.
|
Santun,
karena diceritakan di depan guru dan teman-teman sekelas
dengan kalimat berikut ini. “Teman-teman, kemarin kami sekeluarga ke gua
Maharani.”
|
Kurang santun,
karena bahasa yang
digunakan di kelas seperti berikut ini. “Eh, kemarin ........... aku
sekeluarga ke gua Maharani lho!”
|
Daftar
Pustaka:
Akhmadi,
Mukhsin. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi
Sastra.Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.
BSNP(Badan
Standar Nasional Pendidikan). 2006.
Standar Isi 2006. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta.
Mulyati, Yeti,
dkk. 2000. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi.Jakarta:
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
B. Latihan
WISATA
KAMPUNG DI CINANGNENG, BOGOR
Ada satu lagi tempat wisata yang bisa
kamu datangi bareng keluarga atau temanteman. Nama tempat wisata itu adalah
Kampung Wisata. Objek wisata tersebut terletak di Desa Cinangneng, Ciampea,
Bogor. Untuk mencapai tempat tersebut kamu perlu menempuh perjalanan dari
Jakarta ke Desa Cinangneng selama kurang lebih dua jam. Kampung Wisata terletak
di sisi Kali Cisadane dengan latar belakang pemandangan Gunung Salak.
Objek wisata diawali dengan hamparan
sawah dan berbagai kehidupan masyarakat pedesaan. Misalnya, kegiatan menanam
padi, memanen padi, beternak ikan, kerbau, sapi, kambing, bebek dan ayam,
menanam sayur-mayur di kebun, atau proses penggilingan padi menjadi beras yang
siap dijual ke pasar. Berbagai jenis pohon dan tanaman obat banyak tumbuh di
sepanjang jalan wilayah objek wisata tersebut. Pengunjung juga bisa melihat
cara tradisional menggergaji kayu dan mengubahnya menjadi perabot rumah, juga
bagaimana menganyam bambu menjadi perkakas. Bahkan, pengunjung boleh berkenalan
dan memandikan kerbau di kali.
Di objek wisata ini juga disediakan
berbagai aktivitas kebudayaan. Misalnya, kamu dapat mencoba menabuh gamelan
atau memainkan angklung. Mereka juga belajar membuat berbagai mainan, seperti
membuat wayang-wayangan dari tangkai dan daun singkong. Ada lagi fasilitas
untuk belajar tari Jaipong, salah satu tarian dari Jawa Barat, dan menyanyikan
lagu Sunda.
Menuju kembali ke pondok Kampung Wisata,
pengunjung harus berbasah-basah menyeberang sungai yang dangkal berbatu-batu.
Di pondok, mereka dapat beristirahat, berenang di kolam renang serta
membersihkan diri setelah menempuh perjalanan menyenangkan meski berkotor-kotor.
Pengunjung juga dapat berlatih membuat nasi timbel kue putu, atau peuyem.
Tuliskan pokok-pokok laporan perjalanan tersebut
berdasarkan pola urutan ruang, waktu, dan kegiatan!
A. Urutan waktu: Perjalanan ke …..
1. ………………………………………………………………..
2. ……………………………………………………………….
3. ………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………..
5. ………………………………………………………………..
B. Urutan ruang Perjalanan ke …..
1. ………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………..
5. ………………………………………………………………..
C. Urutan kegiatan Perjalanan ke ……
1. ………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………..
A.
Materi
KD:
3.1 Menemukan informasi secara cepat dan tepat dari buku telepon/ensiklopedi
dengan membaca memindai
1. Definisi Membaca Memindai
Membaca memindai adalah membaca untuk menemukan informasi secara
cepat dan tepat biasanya sering dimanfaatkan untuk melihat jadwal
pelajaran,mencari kata dalam kamus,telepon, dll. Teknik membaca memindai
digunakan untuk memperoleh kesan umum dari suatu bacaan dan menaruh perhatian
pada butir-butir yang diperlukan saja. Contohnya kita akan mencari nama Benny.
Kita dapat mencari halaman yang mencantumkan awalan tiga huruf BEN sampai
dengan BER.
2. Ada beberapa cara dalam membaca memindai:
a. Gerakan mata dari atas ke bawah dengan
cepat
b. Setelah ditemukan, kecepatan diperlambat
untuk menemukan keterangan lengkap dari informasi yang dicari
c. Bila telah ditemukan, fokuskan perhatian
dan mata pada bagian tersebut.
d. Pembaca dituntut memiliki pemahaman yang
baik berkaitan dengan karakteristik yang dibaca (misalnya, kamus disusun secara
alfabetis dan ada keyword di setiap halaman bagian kanan atas, ensiklopedi
disusun secara alfabetis dengan pembalikan untuk istilah yang terdiri dari dua
kata, dan sebagainya).
3. Cara mengukur kecepatan membaca:
a. Tandai di mana Anda mulai membaca.
b. Bacalah teks dengan kecepatan yang menurut Anda memadai.
c. Tandai akhir Anda membaca, usahakan
mencari bacaan sekitar 1000 smpai 1500 kata.
d. Catat waktu mulai Anda membaca.
e. Catat waktu berakhir Anda membaca.
f.
Hitung
berapa waktu yang Anda perlukan.
g. Hitung jumlah kata dalam teks yang dibaca.
h. Kalikan jumlah kata dengan bilangan 60
(satu menit=60detik).
i.
Bagi
hasil perkalian tersebut dengan jumlah waktu yang ada.
4. Contoh Halaman Kuning Buku Telepon (Yellow Pages)
Halaman
kuning adalah halaman Khusus yang
diperuntukkan jasa layanan iklan yang dilengkapi dengan alamat dan nomor
telepon. Tujuannya untuk mempermudah para pelanggan mencari informasi yang dibutuhkan dengan
cepat dan tepat. Berikut contoh nama, alamat, dan nomor telepon :
Adapun
cara membaca memindai halaman kuning
adalah sebagai berikut :
a. Ambillah buku telepon dan buka halaman
yang berwarna kuning di akhir buku.
b. Lihatlah indeks yang ditampilkan secara
alfabetis atau lihatlah secara langsung
bagian kanan/kiri atas pada halaman setelah indeks tersebut.
Chalid Idham abdulah Ir Saturnus Tgh II/7………………... 756-2417
Chalid Rusyadi Moh Toha ITC
Ged-29f-1…………………...... 523-5670
Chalid SK M Cibogo atas
…………………………………................ 200-3996
Chalida Sjahmunir Saturnus………………………………............ 756-7461
Chalief Aceh 83 …………………………………………...................... 420-8302
Chalim Gn.Batu 52 001/08 ………………………………............ 201-9273
Chalimah Mig II/5 ………………………………………................... 607-0656
Chalimah Raya Sukamiskin Km 7/66
…………………............ 723-4372
Chalimudin Nasir Babakan Jeruk 32/5B ……………............ 421-2134
Chamami A Babakan Jeruk 1/ 71 …………………………....... 201- 3358
Chamami Ardjaen Cigadung Raya
Tmr D-2 ……………….... 251-2474
Chamdami Raya Batujajar
137 ……………………………......... 708-1020
Chamdan Sariwates 2 ……………………………………….......... 710-3074
Chamdan Achmad Ir Dago Tmr
16 ………………………....... 250-1061
Chamdani Letkol Drs Merkuri
59A ………………………….. 750-6558
Camdani Taufik Cirejah IV/42.………………………..…….... 603-8044
Chamid Suryadi Ir Sukamenak
Indah H/ 42 ……………… 540-7722
Daftar
Pustaka:
Budinuryanta,J.
dkk. 1997. Pengajaran keterampilan berbahasa, Jakarta: Depdikbud.
BSNP(Badan
Standar Nasional Pendidikan). 2006.
Standar Isi 2006. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta.
Harras,
Kholid,A.dan Lilis Sulistianingsih.1997. Membaca I. Jakarata: Depdikbud 4.
Tarigan, H.G.1986. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
B.
Latihan
1. Berdasarkan contoh buku telepon yang di
bawah, carilah 10 nama, alamat, dan nomor telepon yang dibacakan guru! a. Asep
Sopiandi b. Bernadeta c. Benyamin d. Cucu Latifah e. Dodi Ahmad f. Deden g. Galih h. Hani i. Cintya j. Anwar
2. Carilah informasi yang sama dalam
informasi sejenis yang terdapat pada Yellow Pages. Catatlah alamat-alamat yang
kamu temukan dengan tepat dan cepat!
3. Carilah informasi tentang hal berikut ini
di ensiklopedia! a. Bahaya Narkoba b. Jembatan Suramadu c. Pencegahan Global
Warming
0 komentar:
Posting Komentar